Desain Rumah di Lahan Hook
Assalamu’alaikum, kali ini Desain Griyaku Studio akan membahas desain rumah di lahan hook. Lahan hook merupakan lahan yang berada di pojok suatu kapling. Oleh karena itu lahan hook memiliki dua sisi muka tampak. Sehingga tampak bangunan menjadi lebih estetis.
Langsung saja kita ke pembahasan Rumah di lahan hook. Kali ini kami akan membahas 10 desain rumah di lahan hook karya Desain Griyaku Studio.
1. Bergaya Tropis Minimalis
Rumah ini berdiri pada lahan seluas 12 x 13 meter. Berada pada lahan hook kami mencoba membuat dua karakter fasad rumah yang berbeda namun dalam kesatuan konsep yang sama. Rumah ini menggunakan gaya arsitektur tropis minimalis. Oleh sebab itu kami menggunakan model bentuk atap limasan.
Pada bagian fasad depan rumah menggunakan material granit tile untuk melapisi dinding dan kolom. Lalu Pada bagian pojok bagunan kami menggunkan batu alam palimanan putih. Kami juga menggunakan kisi-kisi kayu untuk melapisi dinding. Tujuannya agar konsep tropis rumah ini lebih terasa dengan warna-warna coklat yang dominan.
2. Bergaya Mediterania
Gaya mediterania sendiri merupakan gaya arsitektur yang umum dipakai di rumah-rumah Spanyol. Pada desain rumah kali ini kami mencoba menerapkan gaya mediterania pada rumah berukuran 14 x 17 meter ini.
Rumah ini menggunakan atap bermodel limasan. Kami menggunakan warna putih yang dominan serta memakai pemanis batu alam dan juga granit sebagai pemanis. Kami gunakan bentuk kusen jendela yang lengkung sebagai salah satu ciri khas gaya mediterania.
Pada sisi depan rumah, kami desain untuk area pintu masuk utama. Sedangkan pada sisi samping rumah merupakan akses kedua. Sehingga apabila ada acara atau tamu, pemilik rumah bisa bebas keluar masuk rumah.
3. Rumah di Lahan Hook 3 Lantai
Berada pada lahan yang sempit dengan kebutuhan ruang yang banyak. Desain rumah berukuran 7 x 8 meter ini mungkin bisa menjadi salah satu sumber referensi. Desain rumah ini hanya mungkin bisa diterapkan di lahan hook. Karena apabila di kapling tanah biasa, pencahayaan dan penghawaan akan sangat berkurang.
Kami aplikasikan konsep industrial pada rumah tiga lantai ini. Kami gunakan loster angin, bata ekspos dan semen plester kamprot sebagai material eksterior rumah ini.
kebutuhan ruang yang banyak menjadikan lantai dasar penuh sehingga lahan area hijau sangat kecil porsi nya. Oleh karena itu kami mendesain rooftop di lantai tiga agar dapat dimafaatkan sebagai wadah untuk berkebun.
4. Konsep Etnik
Rumah ini berdiri di lahan hook berukuran 10 x 17 meter. Rumah ini kami desain mengusung gaya arsitektur etnik. Diamana menggunakan material lokal seperti genteng tanah liat dan loster angin bermotif. Agar lebih terasa gaya etnik nya kami sarankan untuk memakai material kayu pada kusen, pintu dan jendela. Pada umumnya rumah bergaya etnik ini memakai batu bata ekspos. Akan tetapi karena harga nya yang mahal, bisa diganti dengan perpaduan tembok plester biasa.
5. Konsep Tropis
Konsep rumah tropis menurut kami merupakan konsep terbaik untuk merespon iklim tropis di Indonesia. Pada rumah di lahan 16 x 23 meter ini kami mencoba terapkan konsep tropis. Diantara pemakaian atap yang lebar agar tidak tampias ketika hujan. Kemudian penggunaan dan pemilihan vegetasi yang rindang agar mengurangi panas matahari.
Berada di lahan hook, membuat penghawaan rumah lebih terasa segar. Karena udara dapat berhembus secara silang. Ini merupakan salah satu kelebihan rumah di lahan hook.
6. Dominasi Warna Putih
Kami mencoba memakai konsep minimalis pada lahan hook 5 x 9 meter ini. Kami mendesain eksterior dengan warna putih yang mendominasi. Agar tidak terlihat terlalu polos, kami coba memakai material tambahan loster angin serta kisi-kisi jendela. Dan juga kami tambahkan woodplank pada salah satu sisi rumah. Kami sengaja menggunakan woodplank di pojok rumah sebagai penarik perhatian.
7. Minimalis Atap Pelana
Konsep yang kami usung pada rumah seluas 12 x 13 meter ini adalah minimalis kontemporer. Kami menggunakan bidang-bidang besar untuk mendukung konsep minimalis kontemporer. Pada tiang rumah kami gunakan batu alam palimanan. Sedangkan pada dinding rumah kami padukan cat abu-abu tua dengan woodplank. Agar lebih terlihat minimalis, kami gunakan atap pelana sehingga terkesan sederhana tapi elegan.
8. Minimalis Monokromatik
Fasad depan rumah ini memiliki lebar 15 meter dan memanjang kebelakang sekitar 60 meter. Berada pada lahan hook membuat rumah ini memiliki dua tampak. Pada bagian depan terlihat satu lantai. Sedangkan pada sisi samping rumah akan nampak berlantai dua.
Kami menggunakan model atap limasan pada rumah ini. Kami pilih warna monokromatik pada desain rumah ini. Warna monokromatik merupakan kumpulan gradasi warna yang masih dalam satu warna. Pada desain rumah kali ini kami gunakan warna putih, abu-abu dan hitam. Dengan konsep minimalis kami menggunakan ornamen garis dan bidang yang sederhana. Agar terlihat lebih kokoh, kami pakai material batu alam andesit.
9. Tropis dengan Pagar Woodplank
Rumah kali ini berada pada lahan 10 x 15 meter. Rumah hook umumnya memungkinkan rumah untuk mendapatkan sinar serta ventilasi udara yang lebih banyak. Oleh karena itu kami mendesain pagar keliling rumah setinggi 2 meter. Tujuan nya untuk meningkatkan faktor keamanan. Terkadang lingkungan yang kurang aman mengharuskan pemilik rumah untuk meningkatkan pengaman rumah.
Rumah ini memakai model atap pelana dengan list profil sebagai pemanis. Kami menggunakan warna cream yang mendominasi desain rumah kali. Agar tidak monoton kami tambahkan batu alam palimanan susun sirih pada dinding pagar rumah. Agar tidak terkesan pejal namun masih menjaga privasi pemilik rumah, kami gunakan material besi hollow dilapisi woodplank pada pagar dan gerbang rumah
10. Minimalis Elegan
Rumah ini berdiri pada lahan hook berukuran 10 x 25 meter. Kami gunakan konsep minimalis tapi tampil mewah dan elegan. Kami terapkan permainan pencahayaan dan penggunaan material grc kerawangan untuk menyesuaikan dengan konsep minimalis elegan. Rumah ini memakai model atap pelana agar senada dengan konsep minimalis elegan.
Pada sisi balkon depan rumah ini menggunakan GRC kerawangan dengan motif bunga-bunga. Agar lebih tampil elegan kami aplikasikan grabnt tile pada dinding rumah. Dan juga menggunakan aksen vertikal yang di cat warna coklat keabuan.
Kelebihan Rumah di Lahan Hook
Rumah di lahan Hook ini memiliki beberapa kelebihan diantara nya :
- Hemat energi, karena miliki dua fasad rumah membuat rumah di lahan hook memiliki banyak bukaan. Sehingga lebih memungkinkan untuk mendapat pencahayaan dan penghawaan alami.
- Akses rumah lebih baik, dengan adanya dua fasad maka rumah di lahan hook dapat memiliki minimal dua akses rumah .
- Tampil lebih menarik, dua tampak membuat rumah di lahan hook jauh tampak lebih menarik dari kapling rumah biasa
- Cocok digunakan untuk tempat usaha. Karena berada di dua ruas jalan, membuat rumah di lahan hook lebih dilalui dan diingat orang. Sehingga sangat strategis apabila dijadikan tempat usaha.
Sekian artikel desain rumah di lahan hook dari kami. Semoga dapat memberi manfaat sebagai sumber referensi dan inspirasi. Jika Sobat Griyaku tertarik untuk mendesain rumah kami Desaingriyaku Studio siap melayani jasa desain rumah online. Terima kasih, wassalamu’alaikum.