Desain Rumah Atap Limasan
Assalamu’alaikum, kali ini Desain Griyaku Studio akan membahas desain rumah atap limasan. Atap limasan terbentuk dari 4 sisi bidang. Yaitu 2 bidang segitiga dan 2 bidang trapesium. Atap limasan ini sangat mudah di jumpai di daerah khatulistiwa khusus Indonesia.
Langsung saja kita bahas Rumah dengan atap limasan. Kali ini kami akan membahas 10 desain rumah atap limasan karya Desain Griyaku Studio.
1. Bergaya Tropis Etnik

Rumah ini berada pada lahan seluas 12 x 20 meter. Konsep yang kami pakai untuk rumah ini adalah tropis etnik, lebih tepatnya etnik bali. Kami desain ukuran kolom yang besar agar terlihat kokoh. Serta kami tambahkan ukiran di bagian atas tiang untuk memperkuat gaya arsitektur etnik.
Kami mendesain rumah ini dengan model atap kombinasi. Pada lantai dua menggunakan atap model limasan. Sedangkan pada lantai menggunakan atap pelana. Tak lupa pada bagian bubungan atap kami gunakan model yang mengerucut sehingga terkesan lebih terasa unsur etniknya.
2. Bergaya Tropis dengan Batu Alam

Rumah ini menggunakan model atap limasan kombinasi. Pada bagain teras dan balkon, kami buat lebih maju agar sebagai penanda masuk. Kami pakai konsep tropis pada rumah 15 x 30 meter ini.
Pada fasad rumah, kami kombinasikan perpaduan cat dan batu alam. Agar rumah terkesan tidak terlalu berat maka kami pakai batu alam hanya sebagai ornamen pemanis saja. Batu alam yang kami pakai ada dua jenis . Yang pertama kami aplikasikan di kolom teras yakni batu alam andesit. Sedang yang kedua kami pakai batu alam templek di sebagian permukaan dinding.
3. Rumah beratap limasan nuansa coklat

Berukuran 6 x 20 meter, rumah ini memiliki tipikal rumah memanjang ke belakang. Dengan lebar hanya 6 meter tentunya apabila menggunakan atap limasan perlu ada nya dak samping di kanan kiri atap rumah. Agar air hujan tidak masuk ke lahan tetangga.
Rumah ini kami menggunakan konsep nuansa coklat. Dimana kami gunakan material kayu pada gerbang rumah, kusen pintu dan jendela. Tak cuma itu kami pilih batu alam palimanan yang memiliki warna coklat muda. Namun agar seimbang kami juga gunakan warna netral putih pada dinding rumah. Dan warna abu-abu batu alam andesit pada pagar rumah. Tak lupa agar terkesan etnik kami lapisi dinding dengan CNC lasser cutting motif batik.
4. Genteng Merah Marun

Rumah ini berada di lahan seluas 20 x 30 meter. Tentunya membuat rumah ini menjadi memiliki 4 sisi fasad rumah. Oleh karena itu rumah ini akan memiliki pencahayaan dan penghawaan alami yang maksimal.
Bangunan ini menggunakan atap limasan. Namun agar terlihat lebih mencolok kami pilihkan material atap genteng glazur dengan warna merah marun. Sedangkan pada keliling dinding rumah agar tidak mudah kotor kami gunakan batu alam templek.
5. Konsep Warna Cream, Abu-abu dan Putih

Rumah ini berdiri di lahan berukuran 11 x 11 meter. Konsep dasar rumah ini adalah tropis minimalis. Oleh karena itu kami rancang dengan model atap limasan kombinasi dengan dak beton. Tak lupa kami tambahkan loster bermotif pada dinding rumah dan pagar.
Rumah ini memiliki perpaduan warna cream, abu-abu dan putih. Pada sebagian dinding, kami pakai batu alam palimanan warna cream. Dan juga di kiri rumah pakai cat warna cream. Sedangkan pada sisi tengah dan profil bangunan kami memakai warna putih. Warna abu-abu, kami aplikasikan di kanopi, tiang dan sebagian pagar rumah.
6. Tampak Mewah dengan mainan lampu

Kami mencoba menerapkan konsep minimalis elegan pada rumah seluas 8 x 10 meter ini. Agar terlihat elegan mewah kami pakai material granit tile pada sebagian dinding dan tiang rumah. Tak lupa kami tambahkan permainan lampu dinding di tiang teras. Pada sisi kanan rumah kami rancang dengan memakai batu alam andesit dan loster angin.
Rumah memakai model atap limasan. Namun fasad depan nya memakai bidang berbentuk trapesium. Sedangkan teras nya memakai bidang segitiga. Material atap yang dipakai adalah genteng glazur.
7. Bergaya Classic

Konsep yang kami usung pada rumah seluas 17 x 60 meter ini adalah classic. Gaya Arsitektur memiliki ciri memaki pilar bundar dan banyak memakai ornamen. Pada rumah ini kami buat lebih sederhana dengan tidak banyak memakai ornamen profil. Kami coba memadukan dengan konsep minimalis dengan mencoba menerapkan permainan bidang dan garis.
Agar terlihat mewah dan elegan kami gunakan granit tile untuk melapisi sebagain dinding. Dan juga permainan lampu dinding dan lampu gantung. Untuk bagian atap rumah, kami pakai model atap limasan kombinasi dengan memakai material genteng flat beton.
8. Tropis Monokromatik

Fasad depan rumah ini memiliki lebar 20 meter dan panjang kebelakang 25 meter. Konsep yang kami usung pada desain rumah adalah tropis minimalis monokromatik. Monokromatik merupakan kumpulan gradasi warna yang masih dalam satu warna. Kami pilih warna putih, abu-abu dan hitam pada desain kali ini.
Warna hitam didapat dari batu alam andesit motif alur. Sedang warna abu-abu kami aplikasikan pada cat dinding rumah dan atap yang berbentuk limasan. Warna putih kami gunakan untuk lis profil bangunan serta material granit lantai.
9. Minimalis Gaya Jepang

Rumah ini berada pada lahan 11 x 16 meter. Konsep yang kami gunakan pada desain kali ini adalah minimalis ala jepang. Konsep minimalis sendiri merupakan konsep yang menekankan permaian bidang dan garis tanpa banyak ornamen. Sedangkan gaya jepang bisa dilihat dari model jendela kotak-kotak di sisi kiri rumah. Agar lebih menonjol gaya jepangnya, kami gunakan kanopi genteng sebagai pengganti kanopi dak di lantai satu.
Rumah ini menggunakan material conwood dan batu alam andesit sebagai pemanis. Dan agar seimbang kami gunakan cat putih pada dinding. Agar lebih terasa tropis, kami memakai kusen pintu dan jendela berbahan material kayu.
10. Etnik dengan atap tanah liat

Pada umumnya orang memiliki hasrat untuk meneruskan warisan budaya leluhur. Namun dengan perkembangan zaman pasti nya akan ada perubahan. Pada rumah ini kami menggabungkan dua konsep rumah yakni etnik dan minimalis.
Gaya Etnik kami terapkan pada penggunakan atap limasan berbahan material genteng tanah liat. Dan juga pemakaian unsur kayu pada teras dan kusen pintu jendela rumah. Agar lebih terasas konsep etnik nya tak lupa kami pakai batu alam palimanan pada sebgain dinding. Sedangkan konsep minimalis bisa dilihat penggunaan warna cat putih yang cerah dan bentuk bangunan yang cenderung kotak.
Kelebihan Atap Limasan :
Rumah dengan atap limasan memiliki kelebihan diantaranya :
- Desain rumah akan tampak lebih menarik, estetis, elegan dan mewah
- Karena atap limasan memiliki 4 bidang, membuat rumah akan dapat lebih terlindungi dari panas matahari dan tampias air hujan
- Cocok digunakan pada rumah dengan gaya arsitektur etnik
Kekurangan Atap Limasan :
Rumah dengan atap limasan memiliki kekurangan diantaranya :
- Rawan bocor , khusus nya terjadi pada atap limasan bentuk kombinasi. Dimana ada nya jurai dalam tempat pertemuan atap. Membuat intensitas air menjadi lebih besar di sambungan atap.
- Lebih mahal, karena agar terlihat cantik perlu tambahan genteng pada nok . Serta genteng harus dipotong mengikuti bentuk kemiringan atap limasan.
Sekian artikel desain rumah atap limasan dari kami. Semoga dapat memberi manfaat sebagai sumber referensi dan inspirasi. Jika Sobat Griyaku tertarik untuk mendesain rumah kami Desaingriyaku Studio siap melayani jasa desain rumah online. Terima kasih, wassalamu’alaikum.